Berimajinasi bukan kaca cermin kemalasan dan tidak produktif karena hanyut dalam dunia “berkhayal”. Cara pandang ini tentu saja kekeliruan besar, justeru dengan imajinasi manusia berikhtiar untuk mendekatkan anugerah Tuhan dengan segala ciptaannya di jagad alam ini. Berkhayal di sini yang dimaksud bukan imajinasi hasil dari realitas tontonan masyarakat dari pengaruh tayangan televisi yang ”menyesatkan” akhir-akhir ini. Melainkan berkhayal atau berimajinasi yang positif dan kreatif dengan memanfaatkan kelebihan otak sebagai anugerah Tuhan.Manusia dilahirkan dengan potensi kreativitas. Inilah ciri yang membedakan manusia dengan ciptaan Tuhan yang lain adalah kreativitas kita atau kemampuan kita mencipta. Hal ini merupakan sifat hakiki (fitrah) kita sebagai manusia dan merupakan bagian dari siapa kita.
Kreativitas merupakan potensi manusia yang dibawa sejak lahir. Melalui kekuasaan Tuhan, sesungguhnya alam ini telah mengajarkan kepada manusia untuk berpikir
kreatif. Sebagai kata penutup mari kita damping, didik dan latih anak kita untuk berimajinasi sebagai cermin kreativitas anak.
0 komentar:
Posting Komentar